Suatu hari yang cerah,tampak Bimanovic sedang duduk di teras kost-kostan nya.Tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil yang ternyata anak tetangga dan berkata “Om!Boleh Nitip Uang nggak?”.Sontak Bimanovic yang lagi melamun memikirkan gadis Idamannya langsung terkejut.”Boleh dik!”,jawabnya.”Memangnya kenapa?”
“Dirumah Sering kehilangan Uang Om”,jawab gadis itu lugu.
“Ini uangnya om,10 dinar yang terdiri dari 5 dinar!’
“Okelah kalo begitu!”Jawab Bimanovic.
Setelah menerima uang tersebut,disimpannyalah uang itu dibawah bantalnya.Iseng-iseng ia letakkan uang 1 dinar diantara 2 uang 5 dinar tersebut.
Keesokan harinya,gadis tersebut datang kembali pada saat Bimanovic sedang bersantai sambil menikmati secangkir teh melati dan sejumlah wafer cokelat.Gadis kecil itu pun bertanya kepada Bimanovic “Om,dimana uangku?”.
“Itu,dibalik bantal yang warna biru ya,”jawabnya singkat.”Oh,iya,kemarin malam uangmu telah melahirkan uang satu dinar,sekarang uangmu lima dinar disebelah kiri sedang mengandung!”
Senanglah hati anak itu.Maka,anak itu pun bergegas menuju tempat disimpannya uang miliknya tersebut.Diambilah uang satu dinar dan satu uang lima dinar disebelah kanan,ditinggalnya uang lima dinar disebelah kanan dengan harapan bisa melahirkan kembali.
Kejadian tersebut berulang hingga 4 kali.Namun,pada saat gadis kecil tersebut kembali untuk yang kelima kalinya,gadis kecil itu terheran-heran ketika melihat Bimanovic sedang menangis tersedu-sedu di depan pintu kamar kostnya.
“Mengapa om menangis?”Tanya gadis itu dengan lugunya,”apakah ada hal buruk terjadi?”
Bimanovic pun menjawab sambil menangis histeris,”hiks…hiks…hiks….Uangmu…hiks…telah meninggal dunia ketika tengah melahirkan tadi malam!”
Gadis itu pun keheranan.
“Mengapa uang koinku bisa meninggal,sungguh susah dipercaya.”
Dengan keadaan mata yang masih basah dengan air mata dan suara yang masih serak,Bimanovic pun berkata,”Dasar Gadis stress!Engkau percaya bahwa uangmu bisa melahirkan!Mengapa kini engkau tidak percaya uangmu telah meninggal!?”
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar